Warsilan Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, Vol 1, No 1, 2019, 71-84 Doi: 10.14710/pwk.v15i1.20713 73 besar berubah menjadi pemukiman penduduk dan jalan-jalan desa yang kurang memungkinkan
Keberadaanperumahan dengan tutupan lahan menggunakan perkerasan akan berdampak pada stabilitas lereng sehingga apabila terjadi pergerakan tanah dapat menimbulkan bencana. Oktober 2020 Gambar 4. Tutupan Lahan di (a) perumahan Bukit Permata Raya dan (b) Wilayah perkebunan dan hutan Tata guna lahan di wilayah bagian Barat RW 9 pada umumnya
PengalihanFungsi Lahan Pangan Menjadi Ancaman Bagi Ketahanan Pangan Bangsa dan pemenuhan akses umum dan fasilitas lain akan mengakibatkan lahan yang tersedia semakin menyempit. Alih fungsi lahan dapat disebabkan banyak faktor antaralain oleh perkembangan kawasan perumahan atau industri yang kemudian mendorong perbaikan aksesibilitas di
4 Berkurangnya lahan resapan air. Konversi lahan identik dengan perubahan kondisi ruang. Konversi lahan tidak dapat dicegah karena kebutuhan manusia akan ruang tidak dapat dihindari. Mencegah konversi lahan bisa jadi menghambat pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, konversi lahan pertanian harus tetap terjadi.
DalamRencana Induk Djakarta 1965-1985, kawasan Kelapa Gading difungsikan sebagai kawasan persawahan, daerah resapan air, dan rawa yang menjadi lokasi penyimpanan sementara air laut yang pasang untuk mencegah banjir di daerah sekitarnya. Namun, dalam perkembangannya, Kelapa Gading telah tumbuh menjadi kawasan perumahan elite yang hampir setiap
Drainasepada bagian guna lahan perumahan merupakan drainase terbuka yang memiliki lebar 30-80 cm dan kedamalam antara 20 cm- Sumber: Hasil Analisis, 2010 1,5 m dengan menggunakan material beton. Sebagian besar rumah di Kota Lama Semarang Penggunaan material ini mengakibatkan air memiliki KDB 100%, dimana telah disebutkan tidak dapat
Alihfungsi lahan hutan untuk perumahan menimbulkan beberapa dampak negatif, antara lain akan menghilangkan daerah resapan air hujan, terjadi pencemaran lingkungan, dan menimbulkan bencana alam. Oleh sebab itu, perlu dilakukan beberapa langkah untuk mengurangi dampak negatif pengalihan lahan hutan untuk perumahan, yaitu antara lain: - Melakukan
Dimanalahan pertanian produktif akan dimanfaatkan untuk pembangunan perumahan. Pengalihan lahan persawahan menjadi rumah susun bersewa akibat dari program kebijakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal yang layak tidak hanya menimbulkan dampak positif tetapi juga memunculkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar
fEZZC9. Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di Negara-negara yang sedang dalam proses berkembang, seperti Negara-negara ASEAN. Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di pinggiran kota. Biasanya, pemilik perusahaan ini berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan masyarakat di daerah tersebut. 1. Pembangunan industri lebih memilih lahan yang strategis. sebagian lahan strategis tersebut merupakan lahan pertanian. 2. Harga lahan pertanian relatif lebih murah dibandingkan dengan lahan terbangun. 3. Pembangunan industri memilih akses yang lebih mudah 4. Industri dibangun dekat dengan bahan baku lahan pertanian menjadi pilihan yang baik. 5. Faktor sosial dan budaya hukum waris. Kenversi lahan pertanian menjadi industri mengakibatkan pertanian " Terusir " dari tanah mereka digantikan oleh uang. Awalnya, petani di pedesaan mempunyai tanah, namun kemudian mereka menjadi petani gurem dan tak betahan. kondisi ini memengaruhi sistem sosial dan budaya hukum waris yang berorientasi pada nilai uang. Anak-anak petani tidak lagi diwarisi lahan pertanian, tetapi diganti dengan pembagian uang hasil penjualan lahan petanian. Penggunaan lahan dalam pembangunan industri memerlukan perhatian beberapa negara Industri. Pasalnya, tidak semua industri yang akan atau sudah di bangun berada di lahan yang tepat dan tidak menempati lahan produktif seperti lahan pertanian. Berbagai masalah timbul akibat konversi lahan dari lahan pertanian menjadi industri antara lain 1. Lahan pertanian berkurang, yang membuat produksi pangan dan pertanian menurun. 2. Lahan pertanian sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah tau polusi dari industri baik tanah, air, maupun udara. 3. Konversi lahan itu menular, yagn mengancam ketersediaan lahan petanian.
Setiap tahunnya populasi manusia di bumi terus mengalami peningkatan. Hal ini terjadi hampir setiap negara terutama di negara berkembang. Perpindahan penduduk dari pedesaan menuju perkotaan menjadi salah satu bukti dari semakin banyaknya jumlah penduduk di dunia. Tidak hanya itu saja, sekarang ini di kota – kota besar sudah banyak ditemukan gedung bertingkat yang dimanfaatkan sebagai tempat tinggal oleh sebagian besar orang yang memutuskan untuk tinggal di perkotaan, sebagai akibat dari banyaknya jumlah penduduk sehingga sudah tidak tersedia lahan kosong untuk dijadikan tempat tinggal. Maka tidak heran terjadi kepadatan jumlah penduduk di daerah yang terjadi di perkotaan sudah tentu menjadi masalah tersendiri yang harus dihadapi oleh orang – orang yang tinggal di sana. Polusi udara, polusi suara hingga polusi cahaya yang sudah biasa terjadi di perkotaan. Sehingga mau tidak mau pemerintah harus berpikir dalam menyelesaikan permasalahan ini. Salah satunya dengan membuka lahan baru demi membangun perumahan sebagai sarana tempat tinggal masyarakat di luar kota – kota ini lahan kosong yang tersedia dapat dikatakan cukup untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Namun tidak semua lahan tersebut mampu menampung populasi penduduk yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga pemerintah memutuskan untuk membuka lahan perhutanan sebagai bentuk pengalihan lahan menjadi perumahan. Tentu hal tersebut menimbulkan sisi positif dan juga negatif dari beberapa pihak. Lalu apa sajakah dampak positif dan negatif pengalihan lahan hutan untuk perumahan? Berikut Positif Pengalihan Lahan HutanMenciptakan lapangan pekerjaan baruUntuk membangun suatu daerah perumahan sudah tentu membutuhkan tenaga pekerja yang tidak sedikit jumlahnya. Sehingga sangat besar kemungkinan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru di daerah tersebut. Tenaga kerja yang direkrut bisa didatangkan dari luar kota atau pinggir kota, dengan begitu jumlah pengangguran akan berkurang investor yang berasal dari segala bidangJika sebuah perumahan dibangun di atas lahan yang sangat strategis, sudah tentu akan menarik banyak investor untuk berinvestasi atau menamkan modal di sini. Tentunya itu akan memberikan keuntungan tersendiri bagi pihak pengelola perumahan. Dengan begitu, pembangunan perumahan akan berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun selama proses pembangunan perumahan taraf hidup masyarakatDengan dialihkannya lahan hutan menjadi perumahan, otomatis masyarakat di sekitar kawasan juga ikut berdampak. Dalam membangun perumahan sudah tentu akan tersedia berbagai macam fasilitas pendukung seperti akses jalan yang baik. Jika sudah begitu sistem transportasi bukan lagi menjadi penghalang dalam menyalurkan barang dan jasa. Sehingga kehidupan masyarakat sudah tentu akan meningkat taraf pendapatan masyarakatDi saat bersamaan, pembangunan perumahan juga ikut menciptakan berbagai macam kegiatan seperti industri hingga transportasi. Dan itu sudah tentu mendorong masyarakat untuk berpikir dan bergerak dalam upaya meningkatkan pendapatan. Biasanya di dalam perumahan, sudah tentu harus tersedia berbagai macam fasilitas untuk melayani dan mensejahterakan penduduk di perkotaan berkurangBanyak orang dari desa selalu datang ke kota setiap tahunnya, dan sudah tentu hal tersebut menjadikan daerah perkotaan menjadi lebih padat. Jika telah dibangun perumahan di luar wilayah perkotaan, dapat dipastikan orang – orang akan berpikir untuk berpindah keluar dari wilayah perkotaan menuju daerah perumahan yang tidak terlalu padat penduduk. Seiring berjalannya waktu, daerah perumahan juga menyediakan berbagai macam fasilitas yang sama lengkapnya seperti di perkotaan. Dengan beralihnya orang – orang untuk pindah di daerah perumahan, sudah tentu akan menurangi kepadatan di pusat Negatif Pengalihan Lahan HutanHilangnya daerah resapan air hujanSaat hujan turun, air akan masuk ke dalam pori – pori tanah dan tertampung menjadi sumber air tanah, sebagian air hujan ada yang ikut mengalir ke sungai lalu menuju laut untuk kemudian menguap membentuk awan kembali, itulah yang dinamakan dengan siklus hidrologi. Jika daerah resapan seperti lahan perhutanan sudah tidak ada, akibat telah tertutup oleh perumahan, kemungkinan air hujan yang menyerap ke dalam tanah tidak terlalu banyak dan sebagian besar hanya akan hanyut terbawa sungai. Karena air hujan yang terserap masuk ke dalam tanah tidak banyak, maka ketersediaan air tanah juga ikut bencana alamSeperti yang kita tahu jika hutan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Apa jadinya jika hutan sudah berubah menjadi perumahan? Sudah tentu akan menimbulkan bencana alam seperti banjir hingga tanah longsor yang sebagai akibat dari hilangnya resapan air hujan. Banjir akan sangat dirasakan di daerah yang berada di hulu sungai, hal ini disebabkan oleh volume air sungai yang meningkat saat hujan turun. Tanah longsor yang terjadi sebagai akibat dari sudah hilangnya pohon yang menahan tanah agar tetap tertahan saat hujan. Di beberapa daerah juga bisa terjadi banjir bandang yang tidak hanya merusak tetapi juga menghilangkan korban pencemaran lingkunganSeiring bertambahnya populasi manusia, berbagai macam bentuk kegiatan manusia akan menghasilkan limbah. Sayangnya, masih banyak ditemukan orang – orang yang belum sadar akan menjaga kebersihan lingkungan sekitar sehingga menimbulkan berbagai macam pencemaran. Seperti contoh penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil atau pembungan limbah rumah tangga dan industri yang tidak sesuai dengan tempat, yang sudah tentu akan menimbulkan pencemaran baik tanah, udara hingga sumber lahan pertanian dan perkebunanMakanan menjadi salah satu faktor penting yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Jika jumlah penduduk terus meningkat, maka jumlah makanan juga harus ikut meningkat. Namun, apa jadinya jika lahan pertanian serta perkebunan telah hilang. Sudah tentu ketersediaan makanan akan terhambat. Tidak heran jika ditemukan banyak orang yang kelaparan dan tidak bisa makan akibat dari berkurangnya pasokan makanan. Bagi petani, sudah dipastikan mereka kehilangan mata pencahariannya akibat pengalihan fungsi lahan menjadi untuk memajukan suatu bangsa tidaklah mudah. Ada dampak positif dan negatif yang bisa terjadi ke depannya. Namun, jika telah dirancang dengan perencanaan yang baik dan sesuai dengan prosedur, setidaknya hal itu akan mengurangi efek negatif dari membangun perumahan di lahan hutan. Semoga informasi di atas bisa menambah pengetahuan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Permasalahan mengenai permukiman di kota besar merupakan salah satu masalah yang terbilang cukup serius dan perlu mendapatkan perhatian lebih. Hal itu disebabkan karena semakin bertambahnya waktu, maka jumlah penduduk akan semakin meningkat karena adanya urbanisasi atau pun karena faktor lain. Kawasan perkotaan yang memiliki tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang terbilang pesat menyebabkan kebutuhan akan sarana dan prasarana makin bertambah. Seperti contohnya kebutuhan masyarakat tentang perumahan sebagai tempat tinggal. Perumahan hadir menjadi solusi mengenai masalah permukiman yang kian hari makin mengalami penyempitan. Perumahan dipilih oleh sebagian masyarakat untuk dijadikan tempat tinggal karena dinilai memiliki desain yang unik dan minimalis serta kemudahan dalam hal proses pembangunan perumahan memunculkan beberapa dampak yang tidak hanya dampak positif saja namun dampak negatif pula. Ada pihak yang diuntungkan karena pembangunan tersebut, namun ada pula pihak yang merasa dirugikan karena pembangunan dapat dikatakan bahwa masyarakat mendapat penghasilan dari adanya penjualan lahan tersebut, pembangunan yang dilaksanakan juga dapat merugikan masyarakat. Kerugian yang dialami masyarakat tidak hanya disebabkan oleh adanya pembebasan lahan dan penurunan pendapatan. Kerugian juga dapat timbul akibat pembangunan perumahan yang tidak sesuai dengan penataan suatu wilayah serta adanya kelonggaran penegakan hukum. Pihak pengembang sendiri cenderung lebih melakukan analisis mengenai masalah yang menjadi dampak terhadap lingkungan, namun masih kurang menganalisis dalam hal dampak sosial yang mencakup ekonomi, sosial, dan budaya. Dampak tersebut akan nampak seiring berjalannya waktu bagaimana kondisi yang ditimbulkan sebelum dan setelah adanya pembangunan perumahan. Perubahan dalam bidang sosial ekonomi tampaknya juga perlu dijadikan perhatian karena berhubungan dengan hubungan suatu individu dengan individu lain atau pun sebuah kelompok dengan kelompok lainnya. Pembangunan perumahan dinilai menjadi salah satu kegiatan yang berdampak besar mengenai perubahan suatu daerah tertentu. Apalagi jika lahan yang digunakan untuk membangun perumahan berasal dari alih lahan yang awalnya kosong dan menjadi daerah resapan air. Sehingga ketika dibangun perumahan akan memunculkan sebuah permasalahan. Permasalahan yang dimaksud disini adalah mengenai pembangunan perumahan yang menyebabkan banjir. Sebagai mahluk yang diberi kelebihan berupa akal, semestinya manusia dapat berpikir bagaimana tindakan yang tepat dalam memanfaatkan sumber daya air yang ada sehingga pemanfaatan air yang tersedia dapat bekerja secara maksimal. Selain berfungsi sebagai penunjang kehidupan, penataan lingkungan yang tidak tepat juga dapat menimbulkan hilangnya fungsi air dan akan mendatangkan bencana. Permasalahan air yang kerap kali terjadi akibat penataan lingkungan yang salah adalah kerap kali melanda daerah yang tidak memiliki daerah resapan air yang bagus, sehingga ketika hujan turun air tersebut tidak meresap kedalam tanah melainkan menjadi genangan dan mengalir di permukaan. Alih fungsi lahan merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir. Lahan yang semula ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman seperti rerumputan maupun pepohonan kini malah menjadi lahan permukiman. Padahal berbagai jenis tanaman tadi berguna untuk mempermudah air hujan untuk meresap kedalam tanah sehingga tidak sampai terjadi genangan di permukaan. Perubahan permukaan tanah yang semula hanya lahan kosong lalu berubah menjadi permukiman akan menyulitkan air hujan yang turun untuk meresap. Tak hanya diubah menjadi perumahan, namun lahan kosong juga dimanfaatkan sebagai kawasan lain seperti tempat dibangunnya tempat usaha atau pun fasilitas lainnya yang tentunya mengubah fungsi lahan yang mengubah lahan menjadi sebuah permukiman, namun juga diubah menjadi bentuk sarana prasarana sebagai konsumsi publik atau bentuk lainnya. Dari sinilah muncul dampak positif dan dampak negatif dari pembangunan tersebut. Dampak positif dapat berupa bertambahnya lapangan pekerjaan serta menambah fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sedangkan dampak negatif nya sendiri yaitu hilangnya sebagian harga tetap milik masyarakat berupa tanah atau lahan yang diakibatkan oleh kegiatan jual beli lahan yang dilakukan antara developer dan masyarakat. Dan tentunya akan menyebabkan kerusakan lingkungan jika pembangunan tersebut tidak dikelola dengan tepat dan kabupaten Jember sendiri, sudah mulai bermunculan pembangunan perumahan yang mengubah fungsi tanah, biasanya lahan yang awalnya berfungsi sebagai lahan pertanian atau perkebunan itulah yang akan diubah menjadi lahan perumahan. Hal itu disebabkan oleh tingginya kebutuhan tempat tinggal, maka mau tidak mau lahan tersebut diubah menjadi lahan perumahan yang secara langsung akan merubah kondisi bentuk tanah. Perubahan yang terjadi diatas akan memunculkan suatu permasalahan bagi lingkungan, khususnya permasalahan dibidang air. Perubahan kondisi pada tanah yang semula hanya lahan kosong namun sekarang berubah fungsi menjadi perumahan akan menyebabkan air hujan yang turun akan sulit menyerap kedalam tanah dan menimbulkan aliran di permukaan tanah. Aliran pada permukaan tanah jika memiliki volume yang tinggi maka akan menyebabkan suatu permasalahan yang biasa kita sebut dengan banjir. Serta pengembangan perumahan yang tidak disesuaikan dengan kondisi fisik wilayah tersebut masih banyak terjadi. Kondisi fisik yang dimaksud adalah kondisi topografi, tanah, dan hidrologi suatu wilayah. Seiring berjalannya pembangunan permukiman perumahan, daya serap tanah akan berpengaruh pada bagaimana kondisi ketika hujan turun. Apakah air hujan akan menjadi aliran di permukaan yang kemudian masuk ke saluran saluran. Jika air hujan memiliki volume yang terlalu tinggi maka saluran yang disediakan tidak dapat menampung dan terjadilah banjir. Sebenarnya kondisi ini tidak akan terjadi jika saluran drainase pada perumahan memadai sehingga air yang tidak dapat meresap kedalam tanah akan mengalir lewat menyusun pembuatan drainase tentunya diperlukan beberapa data data. Seperti data hidrologi yang digunakan untuk melihat data curah hujan dari tahun ke tahun. Sehingga dapat memperkirakan debit banjir yang akan timbul ketika musim hujan untuk menentukan dimensi saluran. Kita juga memerlukan data topografi yang berupa peta yang menunjukkan hasil pengukuran langsung dari lapangan atau pun berasal dari sumber lain. Informasi yang dapat kita peroleh dari data topografi ini sendiri adalah keadaan fisik baik yang secara alami atau pun berasal dari buatan manusia serta bagaimana suatu kontur permukaan lahan. Serta dibutuhkan beberapa penunjang berupa sistem jaringan yang ada, seperti kebutuhan irigasi, air minum, listrik yang dibutuhkan masyarakat, dan lain dilihat dari berbagai permasalahan yang muncul diatas, maka perlu adanya pembahasan lebih lanjut mengenai pembangunan perumahan dan bagaimana solusi yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap kali terjadi di perumahan. Karena sangat disayangkan sekali jika perumahan yang berfungsi sebagai tempat tinggal masyarakat malah menimbulkan permasalahan yang berdampak pada masyarakat itu sendiri. Entah bagaimana tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat selaku penghuni Kawasan itu sendiri, atau pun dari pihak pengembang sendiri mungkin dapat membenahi dari segi pembangunan jika akan dilakukan pengembangan di masa yang akan datang. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya